PIDATO LINGKUNGAN HIDUP
Assalamu’alaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh
Bapak
Kepala SMA Negeri 1 Bau – Bau, Bapak dan Ibu Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia yang saya hormati. Serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Pertama –
tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, nikmat dan kasih sayangNya yang telah diberikan kepada kita
semua, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk mengikuti
Ujian Praktik Bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat yang menentukan masa
depan kita semua, khususnya bagi teman – teman seangkatan. Semoga kita semua
dapat lulus dengan nilai yang memuaskan tahun ini. Amin.
Pada
kesempatan ini, saya akan membawakan pidato yang berjudul Lingkungan Hidup,
Hijau atau Merahkah?. Saya mengambil topik ini karena saya merasa saat ini,
lingkungan hidup adalah salah satu aset bumi yang paling penting dan harus
diselamatkan dan dijaga keberadaannya.
Bapak dan
Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Semua yang
ada di bumi ini hidup pada suatu lingkungan. Setiap makhluk hidup maupun benda
mati memerlukan ruang di bumi ini. Manusia, hewan, tumbuhan dan alam saling
berinteraksi. Kita memerlukan tumbuhan dan hewan. Kita perlu unsur udara, ruang
dan energi untuk hidup. Semua itu kita dapatkan hanya ada di lingkungan kita.
Mengapa demikian? Karena lingkungan hidup kita terdiri atas berbagai unsur yang
kita butuhkan.
Lingkungan
hidup sebagai tempat berlangsungnya interaksi antarmakhluk hidup dengan
lingkungannya. Tersusun atas berbagai komponen,yaitu:
a. Unsur
Abiotik
Terdiri
dari atmosfer (udara, iklim, cuaca, angina, suhu dan lain – lain),
hidrosfer (samudera, laut, sungai dan wujud perairan alami lainnya) dan
litosfer (tanah, batu – batuan, bahan tambang yang ada di perut bumi dan
sebagainya).
b. Unsur Biotik
Terdiri
dari manusia, hewan dan tumbuhan sebagai makhluk hidup yang saling
berinteraksi.
c. Unsur Sosial Budaya
Terdiri
dari unsur buatan manusia yang menghasilkan budaya, seperti kebutuhan saling
tolong – menolong menghasilkan budaya gotong royong.Tuntutan manusia untuk
memenuhi semua kebutuhannya membuat manusia saling berinteraksi dan menciptakan
unsur sosial, seperti lingkungan pasar, kantor dan perumahan.
Bapak dan
Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Dewasa
ini, lingkungan hidup telah menjadi sebuah ancaman bagi kehidupan kita.
Bagaimana tidak. Berbagai bencana muncul satu per satu dari berbagai daerah di
belahan dunia. Lingkungan hidup mulai menunjukkan warna merahnya. Seakan
memberi peringatan kepada kita semua bahwa lingkungan hidup akaan punah apabila
tidak segera diselamatkan, utamanya kita sebagai generasi muda karena kita
adalah penentu berlangsungnya kelestarian lingkungan di masa depan.
Adapun beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup di sekitar kita, seperti:
1. Polusi
Udara
Makhluk
hidup memerlukan udara yang sehat untuk bernapas karena mengandung zat oksigen
yang lebih banyak, walaupun ada sedikit gas–gas lain bercampur yang tidak
membahayakan.
Berbeda
dengan di desa, udara di kota pada umumnya tidak sehat. Lalu lintas yang padat
dan asap pabrik, merupakan salah satu penyebab utama pencemaran udara. Bahan
bakar seperti bensin atau solar yang terbakar menghasilkan
sejumlah bahan kimia, yaitu nitrogen oksida dan karbon monoksida yang dapat
menyebabkan kanker serta penyakit lain. Selain itu, menambahkan timah pada
bensin agar mesin mobil bekerja lebih baik dapat menyebabkan udara menjadi
beracun, sehingga apabila udara tersebut dihirup dalam waktu yang lama dapat
merusak otak.
2. Hujan
Asam
Adanya gas
– gas beracun dan bahan kimia lain yang tercampur dalam atmosfer setiap hari
mengakibatkan hujan asam sehingga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, pohon
– pohon dan habitat satwa menjadi mati. Hujan asam yang jatuh di danau, sungai
dan tubuh perairan lainnya akan berbahaya bagi ikan, tumbuhan dan kehidupan air
tawar lainnya. Gas buangan dari pabrik, motor, mobil dan sebagainya mengandung
belerang dioksida serta nitrogen dioksida terkumpul di atmosfer. Gas – gas
tersebut kemudian bercampur dengan uap air di udara sehingga menjadi asam
belerang dan asam nitrat. Asam ini diserap oleh awan hujan dan jatuh ke tanah
sebagai hujan asam. Hujan ini sering terjadi di bagian timur Amerika Utara,
Eropa Tengah dan Barat Laut, serta beberapa bagian di Asia.
3. Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan
ozon terletak di stratosfer, antara 16 sampai dengan 50 kilometer di atas
permukaan bumi. Lapisan ini melindungi kita dari sinar ultraungu matahari, yang
dapat menyebabkan kanker kulit apabila kulit kita terkena cahaya. Sekitar tahun
1970, para ilmuwan mulai mendeteksi adanya lubang pada lapisan ozon. Salah satu
penyebab terjadinya lubang ozon yaitu karena adanya zat kimia CFC (Cloro Fluoro
Carbon), biasa digunakan dalam lemari es dan semprotan aerosol.
4. Efek Rumah Kaca
Dengan perbuatan yang kita anggap
sepele ternyata memberikan akibat buruk bagi lingkungan kita sendiri. Seperti,
menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, gas, maupun kayu yang akan
menghasilkan karbon dioksida yang kemudian bercampur dengan atmosfer. Jika pada
saat itu di atmosfer terdapat banyak karbondioksida, panas yang akan dikirim
kembali ke atmosfer ditahan oleh karbon dioksida terlalu banyak, atmosfer
semakin panas dan bumi pun semakin panas. Inilah yang disebut dengan efek rumah
kaca.
5. Penggundulan Hutan
Hutan merupakan tempat tinggal
berbagai tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi, juga dengan lingkungan
sekitarnya. Hutan berperan sebagai pelindung tanah dari ancaman erosi oleh air
dan angin, juga sebagai resapan air. Apabila hutan gundul akibat penebangan
liar, maka hutan dapat memberikan bencana bagi kita seperti, adanya erosi dan
lahan kritis, sehingga lingkungan menjadi rawan bencana.
6. Pencemaran Air Laut
Beberapa pencemaran laut yang
terburuk berasal dari tanker minyak. Jika kapal tanker minyak raksasa kandas,
akan timbul pencemaran berat karena minyaknya tumpah ke laut. Sehingga dapat
mematikan ikan, burung laut dan binatang laut lainnya.
7. Kepunahan Satwa
Kepunahan satwa terjadi akibat
persediaan makanan hilang, terjadi bencana alam, atau perubahan iklim, juga
adanya penggundulan hutan. Di samping itu, perburuan terhadap satwa tertentu
menjadi penyebab kepunahan satwa.
8. Kerusakan Terumbu Karang
Terletak hanya beberapa meter di
bawah permukaan laut, kita akan menemukan suatu dunia lain yang penuh dengan
warna dan bentuk. Dunia terumbu karang yang indah dan merupakan rumah bagi
ribuan jenis binatang dan tumbuhan laut yang memiliki nilai ekonomi dan
estetika yang tinggi. Namun, inilah dunia yang cepat musnah, bila kita tidak
menjaganya sekarang. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem laut yang
sangat rapuh dan sedang terancam kelangsungan hidupnya. Dengan tingkat
kerusakan yang berlangsung sekarang ini, kurang lebih 70% dari terumbu karang
Indonesia akan musnah dalam abad ini. Luas terumbu karang Indonesia yang
diperkirakan mencapai kurang lebih 60.000 km2 dengan kondisi terumbu
karang yang baik hanya 5, 56%, sisanya telah rusak akibat keserakahan manusia
sehingga terjadi praktik eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, ketidaktahuan
dan ketidakpedulian masyarakat terhadap terumbu karang dan pemanasan global.
9. Perubahan Unsur Sosial Budaya
Akhir – akhir ini banyak sekali
penyelesaian masalah tidak dengan musyawarah yang ditandai dengan adanya
perkelahian – perkelahian dan sebagainnya. Padahal, yang penting dalam
menyelesaikan segala masalah kita harus mampu meredam emosi, berpikir dengan
kepala dingin agar kita tidak bertindak semaunya.
Kelangsungan lingkungan hidup mulai terancam bahaya.
Tindakan penyelamatan harus segera kita lakukan agar kelangsungan lingkungan
hidup tetap berlangsung. Antara lain :
- Dengan melakukan penanaman pohon yang mampu menyerap karbon dioksida dan melakukan reboisasi di hutan – hutan yang telah gundul.
- Meminimalkan untuk tidak memakai benda – benda yang mengandung CFC.
- Melarang penggunaan bensin yang mengandung timah.
- Memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang menjadi barang – barang yang ekonomis lagi.
- Menyisihkan lahan khusus untuk dibuat cagar alam bagi hewan – hewan yang terancam punah.
- Melaksanakan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang yang melibatkan seluruh instansi terkait dalam pengelolaan terumbu karang.
Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya
cintai.
Dengan kita melaksanakan semua yang telah disebutkan di
atas, dalam rangka penyelamatan lingkungan hidup, diharapkan dapat memberikan
sebuah perubahan besar bagi dunia di masa ini dan masa datang. Karena kita
sebagai generasi muda harus bisa membawa kehidupan ini menjadi lebih baik,
karena kelestarian lingkungan saat ini tidak lagi hijau seperti dulu. Belum
terlambat bagi kita untuk menyadari bahwa kelestarian lingkungan sangat penting
bagi semua makhluk hidup. Lingkungan hidup ada pada tangan kita dan apa yang
kita lakukan sekarang.
Demikianlah, pidato saya pada kesempatan ini. Apabila ada
ucapan – ucapan yang salah, mohon dimaafkan karena manusia tidak akan pernah
menjadi seorang yang sempurna.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
No comments:
Post a Comment