Friday, May 24, 2013

PIDATO LINGKUNGAN HIDUP



** Download File format .pdf >> Please download here

PIDATO LINGKUNGAN HIDUP

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Bapak Kepala SMA Negeri 1 Bau – Bau, Bapak dan Ibu Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang saya hormati. Serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, nikmat dan kasih sayangNya yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk mengikuti Ujian Praktik Bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat yang menentukan masa depan kita semua, khususnya bagi teman – teman seangkatan. Semoga kita semua dapat lulus dengan nilai yang memuaskan tahun ini. Amin.
Pada kesempatan ini, saya akan membawakan pidato yang berjudul Lingkungan Hidup, Hijau atau Merahkah?. Saya mengambil topik ini karena saya merasa saat ini, lingkungan hidup adalah salah satu aset bumi yang paling penting dan harus diselamatkan dan dijaga keberadaannya.
Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Semua yang ada di bumi ini hidup pada suatu lingkungan. Setiap makhluk hidup maupun benda mati memerlukan ruang di bumi ini. Manusia, hewan, tumbuhan dan alam saling berinteraksi. Kita memerlukan tumbuhan dan hewan. Kita perlu unsur udara, ruang dan energi untuk hidup. Semua itu kita dapatkan hanya ada di lingkungan kita. Mengapa demikian? Karena lingkungan hidup kita terdiri atas berbagai unsur yang kita butuhkan.Description: http://ningningocha.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Lingkungan hidup sebagai tempat berlangsungnya interaksi antarmakhluk hidup dengan lingkungannya. Tersusun atas berbagai komponen,yaitu:
a. Unsur Abiotik
Terdiri dari atmosfer (udara, iklim, cuaca, angina, suhu dan lain –   lain), hidrosfer (samudera, laut, sungai dan wujud perairan alami   lainnya) dan litosfer (tanah, batu – batuan, bahan tambang yang ada di perut bumi dan sebagainya).

           b. Unsur Biotik                                                                          
Terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan sebagai makhluk hidup yang   saling berinteraksi.

c. Unsur Sosial Budaya
Terdiri dari unsur buatan manusia yang menghasilkan budaya, seperti kebutuhan saling tolong – menolong menghasilkan budaya gotong royong.Tuntutan manusia untuk memenuhi semua kebutuhannya membuat manusia saling berinteraksi dan menciptakan unsur sosial, seperti lingkungan pasar, kantor dan perumahan.
Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.
Dewasa ini, lingkungan hidup telah menjadi sebuah ancaman bagi kehidupan kita. Bagaimana tidak. Berbagai bencana muncul satu per satu dari berbagai daerah di belahan dunia. Lingkungan hidup mulai menunjukkan warna merahnya. Seakan memberi peringatan kepada kita semua bahwa lingkungan hidup akaan punah apabila tidak segera diselamatkan, utamanya kita sebagai generasi muda karena kita adalah penentu berlangsungnya kelestarian lingkungan di masa depan.
Adapun beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup di sekitar kita, seperti:
1. Polusi Udara
Makhluk hidup memerlukan udara yang sehat untuk bernapas karena mengandung zat oksigen yang lebih banyak, walaupun ada sedikit gas–gas lain bercampur yang tidak membahayakan.
Berbeda dengan di desa, udara di kota pada umumnya tidak sehat. Lalu lintas yang padat dan asap pabrik, merupakan salah satu penyebab utama pencemaran udara. Bahan bakar seperti bensin atau solar yang terbakar     menghasilkan sejumlah bahan kimia, yaitu nitrogen oksida dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan kanker serta penyakit lain. Selain itu, menambahkan timah pada bensin agar mesin mobil bekerja lebih baik dapat menyebabkan udara menjadi beracun, sehingga apabila udara tersebut dihirup dalam waktu yang lama dapat merusak otak.


2. Hujan Asam
Adanya gas – gas beracun dan bahan kimia lain yang tercampur dalam atmosfer setiap hari mengakibatkan hujan asam sehingga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, pohon – pohon dan habitat satwa menjadi mati. Hujan asam yang jatuh di danau, sungai dan tubuh perairan lainnya akan berbahaya bagi ikan, tumbuhan dan kehidupan air tawar lainnya. Gas buangan dari pabrik, motor, mobil dan sebagainya mengandung belerang dioksida serta nitrogen dioksida terkumpul di atmosfer. Gas – gas tersebut kemudian bercampur dengan uap air di udara sehingga menjadi asam belerang dan asam nitrat. Asam ini diserap oleh awan hujan dan jatuh ke tanah sebagai hujan asam. Hujan ini sering terjadi di bagian timur Amerika Utara, Eropa Tengah dan Barat Laut, serta beberapa bagian di Asia.

3. Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan ozon terletak di stratosfer, antara 16 sampai dengan 50 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini melindungi kita dari sinar ultraungu matahari, yang dapat menyebabkan kanker kulit apabila kulit kita terkena cahaya. Sekitar tahun 1970, para ilmuwan mulai mendeteksi adanya lubang pada lapisan ozon. Salah satu penyebab terjadinya lubang ozon yaitu karena adanya zat kimia CFC (Cloro Fluoro Carbon), biasa digunakan dalam lemari es dan semprotan aerosol.

             4. Efek Rumah Kaca
Dengan perbuatan yang kita anggap sepele ternyata memberikan akibat buruk bagi lingkungan kita sendiri. Seperti, menggunakan bahan bakar batu bara, minyak, gas, maupun kayu yang akan menghasilkan karbon dioksida yang kemudian bercampur dengan atmosfer. Jika pada saat itu di atmosfer terdapat banyak karbondioksida, panas yang akan dikirim kembali ke atmosfer ditahan oleh karbon dioksida terlalu banyak, atmosfer semakin panas dan bumi pun semakin panas. Inilah yang disebut dengan efek rumah kaca.

            5. Penggundulan Hutan
Hutan merupakan tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi, juga dengan lingkungan sekitarnya. Hutan berperan sebagai pelindung tanah dari ancaman erosi oleh air dan angin, juga sebagai resapan air. Apabila hutan gundul akibat penebangan liar, maka hutan dapat memberikan bencana bagi kita seperti, adanya erosi dan lahan kritis, sehingga lingkungan menjadi rawan bencana.

            6. Pencemaran Air Laut
Beberapa pencemaran laut yang terburuk berasal dari tanker minyak. Jika kapal tanker minyak raksasa kandas, akan timbul pencemaran berat karena minyaknya tumpah ke laut. Sehingga dapat mematikan ikan, burung laut dan binatang laut lainnya.

            7. Kepunahan Satwa
Kepunahan satwa terjadi akibat persediaan makanan hilang, terjadi bencana alam, atau perubahan iklim, juga adanya penggundulan hutan. Di samping itu, perburuan terhadap satwa tertentu menjadi penyebab kepunahan satwa.
            
            8. Kerusakan Terumbu Karang
Terletak hanya beberapa meter di bawah permukaan laut, kita akan menemukan suatu dunia lain yang penuh dengan warna dan bentuk. Dunia terumbu karang yang indah dan merupakan rumah bagi ribuan jenis binatang dan tumbuhan laut yang memiliki nilai ekonomi dan estetika yang tinggi. Namun, inilah dunia yang cepat musnah, bila kita tidak menjaganya sekarang. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem laut yang sangat rapuh dan sedang terancam kelangsungan hidupnya. Dengan tingkat kerusakan yang berlangsung sekarang ini, kurang lebih 70% dari terumbu karang Indonesia akan musnah dalam abad ini. Luas terumbu karang Indonesia yang diperkirakan mencapai kurang lebih 60.000 km2 dengan kondisi terumbu karang yang baik hanya 5, 56%, sisanya telah rusak akibat keserakahan manusia sehingga terjadi praktik eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat terhadap terumbu karang dan pemanasan global.

             9. Perubahan Unsur Sosial Budaya
Akhir – akhir ini banyak sekali penyelesaian masalah tidak dengan musyawarah yang ditandai dengan adanya perkelahian – perkelahian dan sebagainnya. Padahal, yang penting dalam menyelesaikan segala masalah kita harus mampu meredam emosi, berpikir dengan kepala dingin agar kita tidak bertindak semaunya.
Kelangsungan lingkungan hidup mulai terancam bahaya. Tindakan penyelamatan harus segera kita lakukan agar kelangsungan lingkungan hidup tetap berlangsung. Antara lain :
  1. Dengan melakukan penanaman pohon yang mampu menyerap karbon dioksida dan melakukan reboisasi di hutan – hutan yang telah gundul.
  2. Meminimalkan untuk tidak memakai benda – benda yang mengandung CFC.
  3. Melarang penggunaan bensin yang mengandung timah.
  4. Memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang menjadi barang – barang yang ekonomis lagi.
  5. Menyisihkan lahan khusus untuk dibuat cagar alam bagi hewan – hewan yang terancam punah.
  6. Melaksanakan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang yang melibatkan seluruh instansi terkait dalam pengelolaan terumbu karang.
Bapak dan Ibu Guru, serta teman – teman sekalian yang saya cintai.

Dengan kita melaksanakan semua yang telah disebutkan di atas, dalam rangka penyelamatan lingkungan hidup, diharapkan dapat memberikan sebuah perubahan besar bagi dunia di masa ini dan masa datang. Karena kita sebagai generasi muda harus bisa membawa kehidupan ini menjadi lebih baik, karena kelestarian lingkungan saat ini tidak lagi hijau seperti dulu. Belum terlambat bagi kita untuk menyadari bahwa kelestarian lingkungan sangat penting bagi semua makhluk hidup. Lingkungan hidup ada pada tangan kita dan apa yang kita lakukan sekarang.

Demikianlah, pidato saya pada kesempatan ini. Apabila ada ucapan – ucapan yang salah, mohon dimaafkan karena manusia tidak akan pernah menjadi seorang yang sempurna.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

No comments:

Post a Comment