Monday, June 2, 2014

Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Hai.
Bagi teman-teman yang memprogram Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Bapak La Ode Supardi, S.Pd., M.Pd., saya akan memberikan bahan ajar Mata Kuliah tersebut.

1. Belajar dan Pembelajaran. Silahkan download di sini.
......... Belajar menghasilkan perubahan; perubahan aktual maupun potensial. Yang terjadi karena usaha yang dilakukan baik secara sederhana maupun kompleks dan mendapatkan pengalaman yang terbaik melalui latihan dan interaksi dengan lingkungan yang pada akhirnya perubahan tersebut membuat individu dapat berproses, tumbuh, bangkit, dan berkomptensi sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolehnya. ........

2. Teori Belajar. Silahkan download di sini.
Teori Belajar terdiri atas tiga teori, yakni Teori Behaviorisme, Teori Kognitif, dan Teori Humanistik.
Ketiga teori tersebut memiliki penerapan dalam dunia pendidikan atau dunia pembelajaran.

3. Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Pembelajaran dan Perspektif Pembelajaran. Silahkan download di sini.

4. Gaya dan Pendekatan Belajar = Kecerdasan. Silahkan download di sini.

Sampai di sini dulu postingannya, jika ada penambahan materi, maka saya akan segera mengupdatenya. Terima kasih, teman-teman. Semoga bermanfaat.

Sunday, June 1, 2014

Introduction to Computer Assignment: All About Computer

Yups… I just had an assignment when I programmed the Introduction to Computer by Mr. Aliharu, S.Pd. at semester 7. He asked the students to make a presentation in PowerPoint file about:
  1. The Definition Computer
  2. Elements of Computer
  3. Hardware
  4. Input Device
  5. CPU
  6. Output Device
  7. Keyboard
  8. Mouse
  9. The user of Computer
  10. Drag, File, Folder and Windows Explorer
So, if the students want to know more about the contents of this assignment, please download here. FYI, this is just an definition from the main titles above. :)

Saturday, May 31, 2014

Belajar Bermakna dan Tidak Bermakna


Dalam kesempatan ini, saya sedikit menshare apa yang diperoleh dari hasil diskusi bersama junior-junior saya di Semester 2 pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran kemarin (24 April 2013) *Kelas A dan B. Penjelasan yang saya paparkan di sini merupakan jawaban-jawaban dari beberapa pertanyaan hebat dari mereka. Trima kasih telah berpartisipasi aktif dalam Mata Kuliah ini, teman-teman.

1.      Di dalam proses belajar pembelajaran, warga belajar harus menciptakan iklim kelas yang kondusif agar semuanya dapat bersikap positif dalam belajar dan mengajar. Dimulai dengan lingkungan belajar yang nyaman, ruangan bersih, sedikit kebisingan di dalam kelas. Guru mengawali harinya dengan senyuman, ramah, memberikan materi sepenuhnya. Akan terpancar aura semangat guru yang mengajar dan yang tidak. Kemudian, siswa. Siswa harus memperhatikan materi yang diberikan oleh guru, turut berperan aktif dalam PBM, no chat kecuali tentang materi. Masalah gosip, nanti di luar. Dengan demikian, PBM akan terasa menyenangkan. Bagi kita semua. Insya Allah.

2.  Setiap individu memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Teori Humanistik bertujuan untuk memanusiakan manusia. Jadi, kaitannya dengan keduanya adalah bagaimana manusia bisa memahami diri sendiri dan lingkungannya agar dapat melakukan hal-hal yang positif demi mencapai aktualisasi diri yang baik pula. Contohnya, kita mungkin sering kali bertanya dalam diri, ‘Saya ini bagaimana? Kedepannya bagaimana? Sudah bagus gak selama ini yang saya lakukan?’ Kita akan selalu mempertimbangkan tentang hal-hal apa saja yang telah terlewati dari kita. Selalu mereview, merenungi, dan mengintropeksi diri. Kita telah dewasa, sudah dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Hanya ada beberapa faktor yang pada akhirnya kita harus melakukan yang buruk. Terkadang. Semuanya memiliki beberapa pertimbangan.

3.   Carl Rogers membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) Belajar yang bermakna dan (2) Belajar tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan Belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik. Contohnya banyak terjadi di sekitar kita, misalnya: Belajar yang bermakna (Belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita, dengan cinta dan semangat bahwa ‘Iya, saya bisa. Insya Allah!’), Belajar yang tidak bermakna (Menghalalkan dengan segala cara untuk mendapatkan nilai yang bagus. ‘Apapun itu, yang penting saya dapat A.’ Yang pada akhirnya tidak akan ada apa-apanya di kemudian hari).

4.    Manusia unik tidak selamanya identik dengan manusia yang berbeda dari manusia pada umumnya. Kalau menurut saya, bukan manusia unik, tapi manusia yang unik. Karena unik itu berbeda dari yang lain. Tentunya kita sebagai manusia pasti tidak mau dibanding-bandingkan sama orang lain, karena kita memiliki ciri khas tersendiri juga. Punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda pula.

Sekian apa yang saya dapat paparkan dalam postingan kali ini. Jika dalam penjelasannya masih kurang lengkap, mohon ditambahkan saja di dalam kolom komentar.


Trima kasih, khususnya saya ucapkan kepada Bpk. Ld. Supardi, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk berdiskusi bersama-sama para junior. Semoga menjadi lebih baik pada pertemuan berikutnya. Aamiin.